2/11/2011

Persimpangan Dilema

   Apa yang kamu pikirkan ketika ada teman yang berkata kepadamu seperti ini : Saya ingin berubah karena saya tahu itu salah". Mungkin kamu akan berpikir "Bodohnya orang ini, sudah tau salah tapi masih dilakukan". Ya karena saya juga berpikiran seperti itu, saya sudah tau berada di jalan yang salah tetapi saya masih menikmati kehidupan di dunia yang salah itu. Bukan kah saya bodoh disitu? "Dilema" mungkin itu lah kata-kata yang pantas untuk saya saat ini.

   Pernahkah kamu berada di persimpangan dilema? Kamu tahu kamu berada di dalam jalan yang salah tapi kamu susah atau mungkin tidak bisa keluar dari jalan yang salah atau bahkan kamu terbelenggu di dalam lingkungan yang salah itu? Sangat susah untuk bisa keluar. Tidak satu bulan, dua bulan atau mungkin bertahun-tahun juga tidak bisa. Tuhan, aku ingin suatu saat aku bisa keluar dari "ini" semua. Aku ingin suatu saat aku tidak berada di dalam "kondisi" seperti ini karena saya tahu Tuhan tidak menginginkan ini terjadi dalam hidup saya.

   Memang masing-masing manusia di muka bumi ini mempunyai pilihan hidup. Tuhan memberikan kebebasan kepada kita apakah kita memilih hidup di jalan yang salah atau hidup di jalan yang benar. Tapi pada dasarnya Tuhan ingin kita hidup di jalan yang benar. Jujur belakangan ini saya berada di kondisi seperti ini, dan saya masih berjuang sampai saat ini. Apa yang saya alami sekarang cukup saya dan Tuhan saja yang tahu karena saya juga tidak ingin menceritakannya kepada orang lain atau mungkin memang belum saatnya. 

   Ada beberapa orang yang mungkin sudah bisa menerima diri mereka apa adanya meskipun mereka tahu ada yang salah di dalam diri mereka dan mungkin mereka menganggap "Ya ini lah saya, saya diciptakan begini dan memang ini lah jalan hidup saya" Tapi tidak dengan saya, di dalam diri saya masih terjadi pertentangan batin.  Saya tahu saya diciptakan bukan untuk seperti ini, hanya saja saya mau dan terlena di "jalan" seperti ini. Ya ini kesalahan saya, bukan kesalahan pencipta saya, bukan salah keluarga saya, bukan kesalahan lingkungan saya, saya tidak ingin menjadikan itu semua menjadi kambing hitam dan menyalahkan mereka. Yang bisa membuat saya bisa berubah adalah "DIRI SAYA SENDIRI" bukan orang lain. Orang lain mungkin bisa saja membantu tetapi pada dasarnya keinginan itu atau perubahan itu adalah berasal dari diri kita sendiri.

   "Tuhan, saya tau saya salah, saya tahu saya berada di jalan yang salah tapi saya tahu saya tidak gampang untuk keluar dari itu semua". Saya tahu itu semua butuh proses dan biarlah proses itu dimudahkan itu saja yang saya inginkan. Cepat atau lambat saya pasti bisa keluar dari ini semua. Saya hanya mengimani itu Tuhan. 

   Ya, Aku berada di persimpangan dilema, Kalau saja aku berjalan di jalan idealisme ku sendiri maka aku harus mendaki bukit yang sangat luar biasa indahnya, pemandangan yang indah nan sejuk, tapi aku membutuhkan waktu yang lama untuk sampai keatas bukit itu sementara tubuh ini makin lama akan makin tua dan makin bungkuk yang membuat aku ragu apakah aku bisa sampai di atas bukit itu. Sementara jika aku menghadapi realita yang ada maka aku akan menjalani hidup ini dengan singkat meskipun ejekan dan cercaan datang tapi tubuh ini masih sanggup untuk memikul itu semua. Aku berada di persimpangan dilema, kemana aku melangkan aku masih bingung. Aku hanya bisa menatap ke langit dan berseru Tuhan sejukkan hati ini bersama dengan hujan yang akan turun seperti embun yang turun dipagi hari yang menyejukkan daun-daun. Aku ingin merasakannya Tuhan.Dan ketika itu datang, disanalah aku mencurahkan semua perasaan ku dan semoga perasaanku itu larut bersama dengan embun-embun itu dan semoga perasaanku itu hilang bersama dengan datangnya mentari di pagi hari yang mengakibatkan embun itu hilang dan aku ingin perasaanku hilang bersama-sama dengan embun itu !
       

2 komentar:

  1. Saya paham.
    Artikel anda mengingatkan saya pada seseorang yang pernah mengatakan hal ya ng sama seperti yg anda sampaikan, persis sekali.

    BalasHapus
  2. Saya paham.
    Artikel anda mengingatkan saya pada seseorang yang pernah mengatakan hal ya ng sama seperti yg anda sampaikan, persis sekali.

    BalasHapus