11/11/2015

Melepas Penat Di Situ Gunung

Sebenarnya sudah lama saya dan teman ke tempat ini, tetapi baru kesampaian menulis di blog ini dikarenakan kesibukan pekerjaan. Tepatnya sih baru ada niat sekarang :)

Berawal dari niatan untuk melepas galau eh penat dari pekerjaan di ibukota, akhirnya kami memilih tempat ini untuk menghabiskan akhir pekan. Tempat yang gampang dijangkau dari ibukota dan letaknya tidak jauh-jauh amat. Anda bisa ke tempat ini dengan banyak alternatif, bisa naik bus, kereta ataupun menggunakan kendaraan pribadi.

Kami pun memilih untuk naik kereta dari stasiun Bogor menuju stasiun Cisaat. Perjalanan ditempuh kurang lebih 2 jam untuk sampai di stasiun Cisaat. Sesampainya di stasiun Cisaat kami pun nyambung naik angkor warna biru ke pertigaan Cisaat atau patokannya adalah polsek Cisaat. Perjalanan belum sampai karena kami harus nyambung naik angkot lagi menuju pintu gerbang Situ Gunung.

Setelah kurang lebih 30 menit naik angkot dengan jalanan yang menanjak terus, akhirnya kami pun sampai di pintu gerbang Situ Gunung. Udara sejuk dan dingin pun menyambut kami saat itu, yang jarang ditemui di ibukota. Oh ya, Situ Gunung ini terletak di kaki Gunung Gede Pangrango di ketinggian 850 mdpl.

Sesampainya di gerbang Situ Gunung kami pun langsung menuju penginapan yang telah kami booking sebelumnya yakni Villa Cemara. Tempatnya cukup menarik dan bersih, dengan pemandangan hijau dari balkon kamar. Villa ini mempunyai 1 buah rumah kayu yang bisa menampung 12 orang, dan 3 kamar hotel dengan tipe yang berbeda. Akhirnya kami memilih kamar hotel saja, karena jumlah kami tidak banyak. Kamarnya rapi dan bersih, sudah tersedia air panas, TV, dan 1 buah bed ukuran besar.

Villa Kayu

Kamar Non Kayu

Pemandangan Dari Balkon


Hari Pertama 

Setelah istirahat sebentar di kamar dan makan indomie rebus dan nasi goreng yang kami pesan dari mbak2 yang mengurus penginapan, akhirnya kami pun memulai petualangan kami. Pilihan pertama kami adalah Curug Sawer. Dari pintu gerbang menuju Curug Sawer bisa ditempuh selama kurang lebih 1 jam. Sebenarnya sudah ada jasa ojek untuk mengantarkan pengunjung sampai ke tempat ini, tapi kami memilih untuk jalan kaki saja (lagian ngapain juga naik ojek, kan malu :p).

Jalanan berbatu dan terjal adalah teman menuju Curug Sawer, jadi cukup menguras tenaga. Setelah kurang lebih setengah jam berjalan, dari kejauhan kami sudah mendengar sayup-sayup bunyi air terjun yang berarti curugnya sudah dekat. Sayang sekali saat itu kami datang saat musim kemarau, jadi debit air sungainya tidak terlalu deras. Pengunjung saat itu tidak terlalu ramai jadi kami bisa dengan bebas foto air terjun tanpa banyak gangguan orang-orang yang lagi mandi :).

Curug Sawer

Curug Sawer




Setelah selesai foto-foto, kami pun bersantai sejenak di atas bebatuan sambil menikmati bunyi air terjun dan pemandangan sekitar. Setelah puas menikmati air terjun kami pun melanjutkan petualangan kami, kemana lagi kalau bukan menuju Situ Gunung. Untuk sampai menuju Situ Gunung hampir sama yakni kurang lebih 1 jam perjalanan. Perjalanan cukup melelahkan saat itu, dan sayang sekali kami banyak melihat sampah-sampah bekas makanan dan minuman di sepanjang jalan. Ulah para pengunjung yang tidak bertanggung jawab. Kebetulan di tas saya ada kantong kresek, akhirnya kami pun memungut sampah-sampah tadi dan dibuang di pos yang telah disediakan. Bukan untuk pamer, tapi agar para pembaca terinspirasi untuk selalu menjaga kebersihan alam dan tidak membuang sampah kita sembarangan.

Setelah kurang lebih 1 jam berjalan kaki, akhirnya kami pun melihat plang penunjuk jalan menuju Situ Gunung. Setelah beberapa saat berjalan, kami sempat berpikir kalau kami nyasar karena hanya kami yang berjalan saat itu, tidak ada pengunjung lain. Sempat berpikir untuk balik arah pulang, tapi kami mengurungkan niat tersebut dan kembali melanjutkan perjalanan. Beberapa saat kemudian kami pun sayup-sayup mendengar suara orang berteriak, dan kami berpikir kalau Situ Gunung sudah dekat. Ternyata jalan yang kami lalui adalah jalan alternatif bukan jalan utama menuju Situ Gunung. Pantas saja sepi.

Sejam lebih perjalanan akhirnya sampailah kami di Situ Gunung. Sayang sekali saat itu lagi musim kemarau, jadi debit air Situ Gunungnya sedikit, tapi hal itu tidak mengurangi keindahan alamnya. Di tempat ini juga sudah banyak warung, jadi tidak perlu khawatir kelaparan kalau tidak membawa bekal makanan. Situ gunung terletak di ketinggian 1000 mdpl dengan luas 9 Ha. Di sekitar danau ditumbuhi pohon pinus sehingga menambanh suasana sejuk di tempat ini.

Situ Gunung

Situ Gunung

Situ Gunung
Kemudian sesaat ketika kami sedang mengelilingi danau, tiba tiba byuurr hujan deras turun, kami pun akhirnya bergegas lari menuju tempat berteduh. Hujan saat itu sangat deras, bahkan kaki teman saya pun sempat masuk lumpur yang dalam dan kaki saya kemasukan duri karena buru-buru :). Sesampainya kami di tempat berteduh, hujan tidak kunjung reda juga, akhirnya kami memutuskan pulang saja ke penginapan menerobos hujan. Dan kami pun sampai penginapan basah kuyup.

Perut pun terasa lapar dan kami pun memesan nasi goreng lagi, kemudian bersih-bersih dan istirahat.


Hari Kedua

Kami bangun jam setengah 5 pagi. Apalagi kalau bukan untuk mengejar sun rise di Situ Gunung. Konon katanya pemandangan sun rise disini sangat menakjubkan sehingga kami pun tidak mau melewatkan moment tersebut. Kami pun berjalan kaki dari penginapan menuju Situ Gunung. Sesampainya disana suasana masih sepi dan masih banyak kabut sehingga menambah suasana mistis.. Akhirnya perlahan-lahan kabut pun menguap digantikan dengan sinar matahari pagi yang muncul perlahan-lahan. Sungguh pemandangan yang sangat indah.

Kami pun tidak mau melewatkan mengabadikan moment tersebut dengan kamera kami.
Masih Berkabut

Danau Masih Berkabut

Pantulan Pohon Di Air Yang Sangat Indah

Sun Rise

Sun Rise
Setelah puas menikmati pagi di Situ Gunung, kami pun pulang dan istirahat sejenak di penginapan. Akhirnya kami pun mandi dan beres-beres siap untuk check out karena kami harus mengejar kereta di Stasiun Cisaat. Perjalanan menuju Stasiun Cisaat sama seperti pada saat kami datang, dan tidak perlu menunggu lama angkutan umumnya.

Akhirnya jam 1 siang kami pun benar-benar meninggalkan Situ Gunung. Perjalanan singkat tapi sangat berkesan dan murah meriah. Kami pun sampai di Stasiun Cisaat jam 2 dan menunggu kereta jam 3 yang mengantarkan kami ke Bogor. Sekitar jam 6 sore kami pun sampai ke Bogor dan naik commuter line yang mengantarkan kami kembali ke Jakarta.

Demikian perjalanan singkat kami ke Situ Gunung. Tempat ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk menghabiskan libur weekend anda. Jarak yang relatif masih dekat dengan ibukota, dan tidak membutuhkan biaya yang besar.

Happy Holiday,,!!! :)


* Untuk tambahan anda bisa membawa raincoat dan sleeping bag untuk berjaga-jaga kalau lagi hujan dan bagi anda yang tidak tahan dengan cuaca dingin di malam hari.

9/07/2015

Tentang Pilih Pilih Teman


Hello..! Rasanya sudah berabad-abad tidak menyentuh blog ini. Entah kenapa siang ini, iseng membuka blog sendiri dan membaca tulisan yang pernah dibuat. Rasanya lucu, bibir seakan tidak berhenti tersenyum, teringat kembali akan kisah-kisah lama. :)

Siang ini habis berbincang-bincang dengan seorang teman membahas tentang "pertemanan" di masa sekarang. Sebuah perbincangan yang cukup serius, yang akhirnya memunculkan ide untuk membuat tulisan ini.

Dulu, ungkapan yang menyatakan "jangan pilih-pilih teman, bertemanlah dengan siapa saja" masih berlaku buat saya. Tapi belakangan ini, ungkapan itu sudah usang, tidak berlaku lagi untuk diaplikasikan dalam kehidupan sekarang. Ya, ini pendapat saya, mungkin pendapat orang lain bisa berbeda. :)

Yang saya maksud pilih-pilih teman disini, parameternya bukanlah kekayaan, fisik, ketenaran, dll. Di zaman sekarang yang menurut saya sudah edan, banyak orang menghalalkan segala cara untuk mencapai ambisinya, sudah saatnya kita harus memilih=milih teman. Ada orang yang didepan kita baik, ternyata di belakang kita dia punya maksud tertentu, dan masih banyak contoh lainnya.

Seorang teman pernah berkata kepada saya: "Kalau kamu ingin mengetahui masa depanmu seperti apa, lihatlah sekelilingmu, dengan siapa kamu bergaul". Menurut saya sih, ada benarnya juga perkataan teman saya itu. Ya mungkin kalau lingkungan pertemanan kita orang-orang yang "tidak benar", ya bisa saja kita jadi ikut ga benar, dan sebaliknya ketika kita bergaul dengan orang-orang sukses, maka kita akan banyak belajar banyak hal dari mereka dan kita bisa ikut sukses.

Dalam hal ini, saya bukan bermaksud untuk berteman dengan orang-orang sukses saja, kita bebas bergaul dari golongan mana saja, karena pelajaran hidup tidak hanya berasal dari orang sukses. Hanya saja, kita perlu tahu batasan-batasan sebuah pertemanan, kita bebas memilih dengan siapa kita harus dekat dan dengan siapa kita harus menganggap orang lain itu teman biasa saja.

Atau anda bisa saja memakai prinsip lain "Bertemanlah dengan siapa saja dan biarlah waktu yang akan menjawab mana yang pantas dijadikan teman, mana yang tidak". Setidaknya pilihlah teman yang bisa memberikan dampak positif bagi anda, bukan dampak yang negatif,

Happy Monday!