2/22/2011

Kesenangan Bukanlah Tujuan Akhir

   Suatu hari saya pernah bertanya kepada teman saya seperti ini "apa tujuan hidupmu?". Dia menjawab : "Ya, hidup ini dijalanin saja, yang penting saya bisa senang-senang  dan bisa menikmati apa yang saya punyai" Hmm sebuah jawaban yang mungkin boleh dibilang jawaban itu sangat "ngambang". Kemudian saya bertanya lagi : 'Kalau misalkan ternyata kamu dalam hidup ini tidak bisa merasakan kesenangan yang kamu inginkan itu bagaimana?" Dia menjawab seperti ini : "Ya kalau emang saya ga bisa ya berarti itulah nasib saya, dan berarti nasib tidak berpihak kepada saya".

   Saya tertegun mendengar jawaban itu, kemudian saya berpikir apakah hidup ini emang harus dijalanin begitu saja tanpa ada target-target yang ingin dicapai dan ketika ada sesuatu hal buruk terjadi, berarti nasib tak berpihak pada hidup ini. Tetapi untunglah itu hanya ada di pikiran saya dan saya tidak berprinsip seperti itu. Saya selalu berpikir hidup harus lah penuh arti, bagaimana saya bisa melalui/menghabiskan waktu ini dengan baik. Hidup harus lebih dari sekedar pencarian kesenangan, karena kesenangan bukanlah tujuan akhir. Kesenangan itu hanya sesaat lalu berlalu lagi.

   Ada sebuah kisah, dua orang pekerja di sebuah perusahaan bangunan. Mereka dikirim untuk memperbaiki sebuah atap gedung. Ketika sampai di bangunan, mereka menuju lift yang tersedia untuk naik ke atap. Ternyata ketika itu, lift tidak bisa digunakan karena rusak. Mereka berhenti sejenak dan berpikir, apa yang seharusnya mereka lakukan? Terlintas dalam benak mereka tetap naik ke atap meski menaiki tangga darurat. Padahal, ketinggian bangunan tersebut empat puluh lantai. Mereka menaiki tangga demi tangga agar sampai pada atap denga membawa material untuk pengganti yang rusak, dengan ketinggian yang tidak terbanyangkan. Dengan semangat yang kuat mereka bertekad untuk tetap naik ke atap.

   Setelah usaha yang begitu keras mereka lakukan, dan tentunya dengan cucuran keringat dan beberapa kali istirahat, sampailah mereka pada tujuan. Salah seorang dari mereka menoleh kepada temannya seraya berkata,”Ada dua hal yang ingin sya sampaikan padamu. Satu kabar baik dan satu lagi kabar buruk.” Temannya berkata,”Sampaikan dulu kabar baiknya.” Ia berkata,”Setelah melalui perjuangan yang begitu keras, pada akhirnya kita berhasil mencapai atap.” Temannya menjawab,”Hebat kita bias berhasil menaklukan empat puluh lantai dengan menaiki tangga. Terus apa kabar buruknya?” Temannya berkata,”Berita buruknya adalah banguan ini bukanlah bangunan yang dimaksud (bangunan yang seharusnya kita perbaiki).”

   Ya, jangan sampai kita seperti itu, tidak mempunyai target atau tujuan. Jangan sampai apa yang kita kerjakan dalam hidup ini hanyalah sia-sia dan tak berguna. Sobat, milikilah tujuan dalam hidupmu, milikilah target yang harus kamu capai dalam hidupmu, miliki rencana sebelum melangkah.  Ketika manusia mempunyai tujuan untuk diraih, dia akan menjadi manusia yang kuat dan tabah dalam menjalani segala sesuatunya.

1 komentar: