Berawal dari niatan untuk melepas galau eh penat dari pekerjaan di ibukota, akhirnya kami memilih tempat ini untuk menghabiskan akhir pekan. Tempat yang gampang dijangkau dari ibukota dan letaknya tidak jauh-jauh amat. Anda bisa ke tempat ini dengan banyak alternatif, bisa naik bus, kereta ataupun menggunakan kendaraan pribadi.
Kami pun memilih untuk naik kereta dari stasiun Bogor menuju stasiun Cisaat. Perjalanan ditempuh kurang lebih 2 jam untuk sampai di stasiun Cisaat. Sesampainya di stasiun Cisaat kami pun nyambung naik angkor warna biru ke pertigaan Cisaat atau patokannya adalah polsek Cisaat. Perjalanan belum sampai karena kami harus nyambung naik angkot lagi menuju pintu gerbang Situ Gunung.
Setelah kurang lebih 30 menit naik angkot dengan jalanan yang menanjak terus, akhirnya kami pun sampai di pintu gerbang Situ Gunung. Udara sejuk dan dingin pun menyambut kami saat itu, yang jarang ditemui di ibukota. Oh ya, Situ Gunung ini terletak di kaki Gunung Gede Pangrango di ketinggian 850 mdpl.
Sesampainya di gerbang Situ Gunung kami pun langsung menuju penginapan yang telah kami booking sebelumnya yakni Villa Cemara. Tempatnya cukup menarik dan bersih, dengan pemandangan hijau dari balkon kamar. Villa ini mempunyai 1 buah rumah kayu yang bisa menampung 12 orang, dan 3 kamar hotel dengan tipe yang berbeda. Akhirnya kami memilih kamar hotel saja, karena jumlah kami tidak banyak. Kamarnya rapi dan bersih, sudah tersedia air panas, TV, dan 1 buah bed ukuran besar.
Villa Kayu |
Kamar Non Kayu |
Pemandangan Dari Balkon |
Hari Pertama
Setelah istirahat sebentar di kamar dan makan indomie rebus dan nasi goreng yang kami pesan dari mbak2 yang mengurus penginapan, akhirnya kami pun memulai petualangan kami. Pilihan pertama kami adalah Curug Sawer. Dari pintu gerbang menuju Curug Sawer bisa ditempuh selama kurang lebih 1 jam. Sebenarnya sudah ada jasa ojek untuk mengantarkan pengunjung sampai ke tempat ini, tapi kami memilih untuk jalan kaki saja (lagian ngapain juga naik ojek, kan malu :p).
Jalanan berbatu dan terjal adalah teman menuju Curug Sawer, jadi cukup menguras tenaga. Setelah kurang lebih setengah jam berjalan, dari kejauhan kami sudah mendengar sayup-sayup bunyi air terjun yang berarti curugnya sudah dekat. Sayang sekali saat itu kami datang saat musim kemarau, jadi debit air sungainya tidak terlalu deras. Pengunjung saat itu tidak terlalu ramai jadi kami bisa dengan bebas foto air terjun tanpa banyak gangguan orang-orang yang lagi mandi :).
Curug Sawer |
Curug Sawer |
Setelah selesai foto-foto, kami pun bersantai sejenak di atas bebatuan sambil menikmati bunyi air terjun dan pemandangan sekitar. Setelah puas menikmati air terjun kami pun melanjutkan petualangan kami, kemana lagi kalau bukan menuju Situ Gunung. Untuk sampai menuju Situ Gunung hampir sama yakni kurang lebih 1 jam perjalanan. Perjalanan cukup melelahkan saat itu, dan sayang sekali kami banyak melihat sampah-sampah bekas makanan dan minuman di sepanjang jalan. Ulah para pengunjung yang tidak bertanggung jawab. Kebetulan di tas saya ada kantong kresek, akhirnya kami pun memungut sampah-sampah tadi dan dibuang di pos yang telah disediakan. Bukan untuk pamer, tapi agar para pembaca terinspirasi untuk selalu menjaga kebersihan alam dan tidak membuang sampah kita sembarangan.
Setelah kurang lebih 1 jam berjalan kaki, akhirnya kami pun melihat plang penunjuk jalan menuju Situ Gunung. Setelah beberapa saat berjalan, kami sempat berpikir kalau kami nyasar karena hanya kami yang berjalan saat itu, tidak ada pengunjung lain. Sempat berpikir untuk balik arah pulang, tapi kami mengurungkan niat tersebut dan kembali melanjutkan perjalanan. Beberapa saat kemudian kami pun sayup-sayup mendengar suara orang berteriak, dan kami berpikir kalau Situ Gunung sudah dekat. Ternyata jalan yang kami lalui adalah jalan alternatif bukan jalan utama menuju Situ Gunung. Pantas saja sepi.
Sejam lebih perjalanan akhirnya sampailah kami di Situ Gunung. Sayang sekali saat itu lagi musim kemarau, jadi debit air Situ Gunungnya sedikit, tapi hal itu tidak mengurangi keindahan alamnya. Di tempat ini juga sudah banyak warung, jadi tidak perlu khawatir kelaparan kalau tidak membawa bekal makanan. Situ gunung terletak di ketinggian 1000 mdpl dengan luas 9 Ha. Di sekitar danau ditumbuhi pohon pinus sehingga menambanh suasana sejuk di tempat ini.
Situ Gunung |
Situ Gunung |
Situ Gunung |
Perut pun terasa lapar dan kami pun memesan nasi goreng lagi, kemudian bersih-bersih dan istirahat.
Hari Kedua
Kami bangun jam setengah 5 pagi. Apalagi kalau bukan untuk mengejar sun rise di Situ Gunung. Konon katanya pemandangan sun rise disini sangat menakjubkan sehingga kami pun tidak mau melewatkan moment tersebut. Kami pun berjalan kaki dari penginapan menuju Situ Gunung. Sesampainya disana suasana masih sepi dan masih banyak kabut sehingga menambah suasana mistis.. Akhirnya perlahan-lahan kabut pun menguap digantikan dengan sinar matahari pagi yang muncul perlahan-lahan. Sungguh pemandangan yang sangat indah.
Kami pun tidak mau melewatkan mengabadikan moment tersebut dengan kamera kami.
Masih Berkabut |
Danau Masih Berkabut |
Pantulan Pohon Di Air Yang Sangat Indah |
Sun Rise |
Sun Rise |
Akhirnya jam 1 siang kami pun benar-benar meninggalkan Situ Gunung. Perjalanan singkat tapi sangat berkesan dan murah meriah. Kami pun sampai di Stasiun Cisaat jam 2 dan menunggu kereta jam 3 yang mengantarkan kami ke Bogor. Sekitar jam 6 sore kami pun sampai ke Bogor dan naik commuter line yang mengantarkan kami kembali ke Jakarta.
Demikian perjalanan singkat kami ke Situ Gunung. Tempat ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk menghabiskan libur weekend anda. Jarak yang relatif masih dekat dengan ibukota, dan tidak membutuhkan biaya yang besar.
Happy Holiday,,!!! :)
* Untuk tambahan anda bisa membawa raincoat dan sleeping bag untuk berjaga-jaga kalau lagi hujan dan bagi anda yang tidak tahan dengan cuaca dingin di malam hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar