Sahabat Tidak Dicari, Sahabat Terbentuk Dengan Sendirinya

Suatu saat saya bertanya kepada teman "Apa motif kamu mencari kenalan baru?". Dia menjawab "Saya ingin mencari sahabat". Saya pun tertegun mendengar jawabannya itu, kemudian saya bertanya lagi "Kamu yakin mencari sahabat bukan teman?". Dia pun bingung menjawabnya.

Buat saya pribadi sahabat itu tidak perlu dicari dengan sengaja, dia akan terbentuk dengan sendirinya. Awalnya pasti dari teman dulu, kemudian karena ada kecocokan atau kesamaan sifat dan karakter yang membuat mereka nyambung satu sama lain, sehingga mereka jadi sering bersama dan akhirnya menjadi sahabat. Atau barangkali mungkin bukan karena kesamanaan sifat maupun karakter, bisa saja mereka memang mempunyai perbedaan, tapi mereka saling mengerti satu sama lainnya dan mereka pun menjadi sahabat.

Tapi sebelum itu, kita perlu tahu dulu perbedaan antara teman dan sahabat. Seringkali orang keliru mengartikan kedua kata tersebut. Tidak semua teman itu adalah sahabat, begitu pula sebaliknya tidak semua sahabat itu adalah teman. Buat saya pribadi teman adalah orang yang tidak terlalu dekat dengan kita. Kita mungkin kenal mereka karena sesuatu hal dan hanya sebatas itu saja. Ada teman sekolah, teman kampus, teman kantor, dan lain-lain. Jadi ruang lingkupnya hanya sebatas itu saja, dan di luar itu tidak ada hubungan apa-apa lagi. Atau bisa saja kita bertemu dengan seseorang satu kali atau dua kali jadi kita pun menganggap mereka sebagai teman.

Sementara sahabat buat saya pribadi adalah orang yang benar-benar dekat denga kita, orang kepercayaan kita dan dia benar-benar mengenal sifat dan karakter kita, begitupun sebaliknya. Seorang teman mungkin ada saat kita senang tapi menghilang saat kita susah, tapi sahabat tidak akan melakukan itu, Dia akan selalu ada disaat kita sedang senang maupun sedang susah. Tidak ada orang yang baru kenal langsung menjadi sahabat, sahabat itu butuh proses. Sahabat itu akan terbentuk seiring berjalannya waktu atau mungkin bisa saja kita tidak sadar kalau selama ini kita saling mendukung satu sama lain, saling mengenal sifat dan karakter satu sama lain, tahu menghadapinya seperti apa ketika sedang marah, bagaimana cara mengkritik tapi tidak menyinggung perasaannya, memberikan pujian disaat yang tepat, buat saya itu adalah arti dari sahabat.

Mencari teman itu mungkin memang gampang, tapi mencari sahabat itu susah. Karena buat saya sahabat itu adalah cermin buat diri saya sendiri. Sahabat itu adalah orang yang ingin kita maju, begitupun sebaliknya. Dia akan menegor kita ketika kita membuat kesalahan tanpa membuat kita tersinggung dan dia akan mendukung kita apabila menurut dia itu adalah hal yang baik buat kita, dan dia melakukannya itu dengan ikhlas tanpa pamrih.

Dari semuanya itu, mendapatkan sahabat tidaklah hal yang instan, pasti butuh proses. Mungkin kita tidak bisa menghitung berapa jumlah teman kita saking banyaknya, tetapi kita pasti bisa menghitung berapa jumlah sahabat kita. Atau bisa saja kita hanya mempunyai satu sahabat diantara ribuan teman yang kita punya. Tapi sebelum kita mendapatkan sahabat, hal yang perlu kita tanya buat diri kita sendiri adalah "Sudah pantaskah diri kita menjadi sahabat buat orang lain?".

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha, pemeliharaan dari kesetiaan. Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.