Tidak bisa dipungkiri media "social networking" di internet sangat digemari masyarakat dunia saat ini. Katakan saja "Twitter" dan "Facebook" merupakan beberapa contoh dari sekian banyak situs "social networking" yang sangat digemari, dan yang paling booming saat ini adalah Twitter. Situs jaringan sosial tersebut memang sangat memberingan banyak manfaat bagi penggunanya terlebih-lebih jaringan tersebut sangat mudah bisa dapat di akses, baik itu melalui smartphone, laptop, komputer, dll. Kita bisa dengan mudah berinteraksi dengan orang lain yang menjadi teman kita di jejaring sosial tersebut bahkan kita dengan mudah mendapat informasi / berita ekonomi, politik, entertainment, dll dengan sekali "klik" saja seolah-olah dunia berada di genggaman kita.
Salah satu situs "social networking" yang saya gemari adalah Twitter. Saya bisa mendapat banyak informasi darisana dengan cara mem-follow akun twitter yang menurut saya menarik atau akun seseorang yang saya kenal ataupun tidak saya kenal tetapi karena tweet-nya sangat menarik sehingga saya memutuskan untuk mem-follow akun tersebut..Tetapi ada beberapa fenomena yang menurut saya menarik dibahas belakangan ini yakni banyak orang-orang yang saya follow mengupdate status dengan kata-kata keluhan yang menurut saya tidak penting juga ditulis atau orang lain perlu tahu tentang keluhannya itu dan yang lebih parah lagi dari pagi sampai malam tweetnya didominasi oleh kata-kata keluhan. Hmmm mungkin anda pernah mengalami hal yang sama, tetapi apa yang anda lakukan menghadapi hal tersebut? Mungkin kalau kita memutuskan meng-unfollow orang tersebut terkadang tidak enak hati juga takut orang tersebut tersinggung (kalau kebetulan kita kenal dengan orang tersebut).
Bagi anda pengguna "smartphone" mungkin tidak masalah karena disana ada option "mute" jadi akun orang tersebut tidak muncul di timeline anda tanpa diketahui orang yang bersangkutan. Tetapi pertanyaannya adalah: apakah memang perlu kita menuliskan keluhan-keluhan kita sepanjang hari di "social networking"?. Contoh tweet / status mengeluh: Duh,,, saya mengantuk, Duh,,perut saya mules, Duhhh bos gw galak benar sih, Aduh,, gw kesel bgt sih sama ini orang. Itu adalah sebagian contoh dari sekian banyak kata-kata keluhan yang sering kita baca di "social networking". Buat saya pribadi sesekali menulis keluh - kesah kita di "social networking" sangat tidak ada masalah, yang menjadi masalah adalah kalau ada orang yang setiap mengupdate status dengan kata - kata keluhan. Bahkan ada juga orang yang sepanjang hari statusnya selalu didominasi kata-kata galau bahkan kata-kata kasar. Contoh tweet galau: Aku kangen dia, seandainya kamu ada disini, Perasaanku saat ini hancur berantakan, blablablabla. Gw sendiri rasanya pengen muntah kalau membaca status seperti itu (Haha yang merasa tolong jangan tersinggung ya, cuman menyampaikan pendapat kok :) )
Bahkan saya pernah memutuskan meng-unfollow akun seseorang karena tweetnya sepanjang hari didominasi oleh kata-kata galau. Kalau kita sering meuliskan kata-kata keluhan, galau, kata kasar di media "social networking", hal ini secara tidak langsung sangat mengganggu bagi orang lain tentunya. Sebagai contoh kita sangat kesal terhadap orang lain, ya kita tidak perlu menulis kata-kata makian terhadap orang tersebut di jejaring sosial.kita bisa menulis dengan kata-kata halus yang tidak membuat pembacanya merasa risih dengan tulisan kita.
Apa yang kita tulis di jejaring sosial secara tidak langsung bisa menjadi bahan penilaian orang terhadap diri kita sendiri, misalkan kita adalah orang yang suka mengeluh, orang yang sensitif, pemarah, tidak penyabar, dll. Hal itu bisa terlihat dari apa yang kita tulis di media jejaring sosial punya kita.bahkan hal tersebut bisa menjadi ancaman buat kita. Misalkan anda sering menuliskan masalah-masalah / keluhan anda di kantor di media jejaring sosial, mungkin saja salah satu teman kantor / atasan anda menjadi teman anda di media jejaring sosial tersebut maka ini bisa jadi ancaman buat karir anda. anda bisa dicap sebagai orang yang suka mengeluh dimana setiap perusahaan tentunya tidak membutuhkan orang seperti itu.
Memang keluhan itu terkadang penting juga asalkan bermanfaat, misalkan kita mengeluh atas sebuah layanan provider dan kita menyampaikan langsung ke akun provider tersebut dengan bahasa yang sopan tentunya maka hal ini bisa bermanfaat bagi kita. Tetapi kalau kita mengeluh terus, uring-uringan yang ada pembaca kesal sama kita. Mengeluh memang hak semua orang tetapi sebelum memutuskan untuk menuliskan di media sosial alangkah kita bisa berpikir terlebih dahulu dengan kata lain "Think before posting."
Jadilah pengguna social networking yang benar dan baik.. !!! :)